Sanksi tegas langsung dikeluarkan Komisi Disiplin (Komdis) PSSI
menyikapi kerusuhan suporter dengan aparat kepolisian, saat laga Persis
Solo kontra Martapura FC di Stadion Manahan, Rabu (22/10/2014).
Kerusuhan
saat laga Persis Solo vs Martapura FC memakan dua korban tewas. Selain
Joko Riyanto yang tewas dengan luka hingga ke paru-paru, satu orang juga
meninggal dunia akibat shock. Korban terakhir yang meninggal
dunia yakni warga Kranggan Wetan, RT 002/ RW 001, Desa Wirogunan,
Kartasura, Harso Martono, 70.
Sanksi
itu berupa larangan bagi Kota Solo menggelar kegiatan sepak bola,
terhitung sejak Kamis (23/10/2014) hingga enam bulan ke depan.
Kerusuhan
yang terjadi antara suporter Persis dan aparat kepolisian itu dipicu
kemarahan penonton yang tak terima dengan kepemimpinan wasit Ahmad Jafri
asal Makassar.
Saat laga akan berakhir, para suporter turun ke lapangan dan mengejar wasit hingga terlibat bentrok dengan aparat kepolisian.
Akibat
bentrokan itu, salah seorang suporter Persis, Joko Riyanto, 39, warga
Ngaliyan RT 007/RW 002, Desa Pelem, Kecamatan Simo, Boyolali,
tewas.
Korban
diduga terkena benda tajam yang diduga terkena benda tajam di bagian
dada sebelah kanan, saat terjadinya kerusuhan di depan pintu VVIP
Stadion Manahan.
Akibat jatuhnya korban jiwa ini, Komdis PSSI pun langsung memberikan sanksi kepada publik sepak bola Kota Solo.
Komdis
PSSI, yang dipimpin oleh Hinca Pandjaitan, mengharamkan kegiatan apa
pun yang berbau sepak bola di Kota Solo selama enam bulan ke depan.
“Kami
memutuskan enam bulan, mulai dari hari ini, tidak ada kegiatan sepak
bola di sana . Apa pun pertandingan itu baik yang dikelola oleh PT LI
maupun timnas, tidak boleh digelar di sana. Ini kami lakukan untuk
menghormati korban yang tewas di sana. Kami berharap ini akan menjadi
introspeksi bagi semua suporter maupun stake holder sepak bola di Solo,”
ujar Hinca sebagaimana ditulis Kantor Berita Antara, Kamis (23/10/2014). (JIBI)
0 Komentar untuk "PERSIS VS MARTAPURA RUSUH: Korban Tambah, 6 Bulan Solo Dilarang Gelar Laga Sepak Bola"