Final ISL 2014 Persipura versus Persib merupakan duel dua tim yang
sama-sama ingin menorehkan catatan di pentas kompetisi sepak bola
tertinggi di Indonesia.
Persipura Jayapura ingin mencetak sejarah
menjadi tim pertama yang mampu menjadi juara Indonesia Super League
(ISL) dua kali beruntun.
Prestasi yang belum pernah bisa ditorehkan tim mana pun.
Sejak
digelar pertama kali pada 2008 belum ada klub yang mampu menjadi juara
dalam dua musim secara beruntun. Persipura yang menjadi tim tersukses
dengan tiga gelar juara ISL, selalu gagal mempertahankan gelar di musim
berikutnya.
Boaz Solossa dkk menjadi juara pada ISL musim
2008/2009, runner-up 2009/2010, juara 2010/2011, runner-up 2011/2012,
dan juara 2013. Kendati demikian, Persipura selalu mampu memastikan diri
sebagai tim yang berada di posisi dua terbaik di setiap musim Indonesia
Super League.
Menghadapi Persib Bandung pada laga final ISL 2014
di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Palembang, Jumat (6/11),
Persipura benar-benar mempersiapkan diri dengan serius.
Belum
pernah bertemu di musim ini, membuat tim pelatih Persipura terus
menganalisa kekuatan lawan via rekaman video permainan Maung Bandung.
“Kami
telah pelajari permainan Persib dan menonton ulang setiap
pertandingan-pertandingan mereka. Jantung serangan atau motor Persib itu
nomor 10, si Konate,” kata Chris Yarangga, asisten pelatih Persipura.
Sebuah
analisa teknis yang dilakukan tim pelatih Persipura memang mengarah
pada upaya mematikan pergerakan Makan Konate, pemain yang mencetak gol
ketiga kemenangan Persib 3-1 atas Arema di semifinal.
“Saya telah
wanti-wanti pemain, untuk menghentikan pergerakan Konate, jika ingin
menang. Dia pemain yang bisa membuka akses serangan. Apabila bisa
dihentikan, Persipura pasti jadi juara lagi,” ujarnya.
Upaya
menganalisa kekuatan lawan via rekaman video dan menentukan kontra
strategi seperti ini juga dilakukan tim pelatih Persipura, sebelum
mereka mampu menaklukkan Pelita Bandung Raya di semifinal.
Sebaliknya, Persib juga ingin menorehkan sejarah menjadi tim yang juga merasakan gelar juara ISL.
Kubu
Persib pun begitu serius menghadapi laga final ini. Puasa gelar selama
19 tahun ingin segera diakhiri oleh skuad Maung Bandung.
“Target
kita jelas, musim ini harus juara dan motivasi pemain-pemain kami cukup
besar. Final di Palembang atau di mana pun tidak menjadi persoalan.
Semangat pemain tetap tinggi dan ingin membawa pulang tropi,” tegas
Pelatih Persib Bandung Djadjang Nurdjaman.
Sebaliknya, sambung
Djanur, sapaan akrab Djadjang Nurdjaman, semua pemain Persipura juga
patut diwaspadai bila ingin menang. Karena Persipura merupakan tim yang
sangat sulit dikalahkan. Tinggal bagaimana motivasi pemain untuk merebut
piala tersebut dan ini kesempatan terbaik.
“Melakukan recovery
dan memompa motivasi bertanding pemain. Tidak ada yang kita khawatirkan
di sini termaksud asab, kondisi pemain stabil dan siap untuk laga
final,” ungkapnya.
Laga final ISL 2014 akan berlangsung di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Palembang pada Jumat (6/11), kick-off 18:30 WIB.
Bagi
penonton yang ingin menyaksikan langsung di stadion, panpel final
menjual tiga kategori tiket, Tiket VVIP (Rp 100 ribu), VIP Barat Biru
(Rp 50 ribu) dan Ekonomi (Tribun Utara, Selatan, Timur : Rp 20 ribu).
Tiket bisa diperoleh di Kiostix dan loket tiket yang mulai dibuka di Stadion pada hari H sejak pukul 10:00 WIB. (Ligaindonesia)
0 Komentar untuk "FINAL ISL 2014, Persipura Vs Persib (7/11) Sama-Sama Ingin Cetak Sejarah, Saling Intip Kekuatan Lawan"