Polemik yang terjadi pascakeluarnya keputusan Komisi Disiplin
(Komdis) PSSI terus mendapat perhatian para pemerhati sepak bola di
Semarang.
Wakil Ketua DPR Ri, Agus Hermanto, buka suara
terkait keputusan Komdis itu. Mantan anggota Komisi X periode lalu itu
berharap, PSSI dapat lebih bijaksana dalam memberikan putusan kepada
anggotanya yang melakukan kesalahan.
Komdis menjatuhkan sanksi
berupa diskualifikasi dari divisi utama kepada PSIS dan PSS yang diduga
melakukan aksi sepak bola gajah di babak Delapan Besar divisi utama.
Konon, kedua tim ingin menghindar dari Borneo FC.
"Sanksi yang
diberikan jangan sampai langsung mendiskualifikasi. Jangan sampai
langsung mematikan karier, tetapi sanksi tersebut harus dapat menjadi
pembelajaran dan menguatkan karier. Bagaimanapun mereka adalah
tunas-tunas bangsa," ujarnya.
Lanjutnya, ia juga siap beraudiensi
untuk mencari jalan terbaik menyikapi permasalahan yang ada.
Menurutnya, peringatan yang sewajarnya jauh lebih baik, dibandingkan
harus mematikan klub tersebut.
Di sisi lain, Agus juga ikut
menyayangkan sikap PSIS dan PSS yang sengaja mengalah agar tidak bertemu
Borneo FC. Menurutnya, itu adalah tindakan yang sangat berisiko. Namun,
PSSI juga harus mencari tahu, kenapa Borneo FC sampai ditakui klub-klub
lain.
"Saya berharap ini menjadi yang terakhir bagi PSIS dan
PSS. Jangan sampai di musim-musim selanjutnya, kejadian serupa terulang
kembali," tandasnya.
Berbagai pihak juga terus meminta agar PSIS
terhindar dari sanksi. Pasalnya, hal itu sama saja membunuh elemen klub,
seperti manajemen, pelatih, pemain dan ofisial yang sudah mengerahkan
waktu, tenaga, pikiran dan uang sejak November tahun lalu.
Bahkan,
kelompok orang yang menamakan Fans Semarang menggelar aksi 10 ribu
tanda tangan untuk mendukung PSIS. Aksi itu dilakukan di depan Kantor
Gubernur Jawa Tengah di Jalan Pahlawan pada Sabtu (1/11) petang dan
Minggu (2/11) pagi. Bila PSSI bergeming, ribuan suporter Semarang
berencana mendatangi Kantor PSSI di Jakarta.
Sementara itu para
pemain PSIS tetap menjaga kondisi, sembari menunggu hasil investigasi
yang dilakukan PSSI. Sejak sepekan kemarin, mereka terus berlatih di
markasnya Stadion Jatidiri. Rencananya, latihan akan berlangsung hingga
10 November, setelah itu baru diliburkan sebulan.
General Manager
(GM) PSIS, Kairul Anwar mengatakan, timnya memang tidak akan
dibubarkan, bahkan akan terus dipertahankan untuk menghadapi musim
depan. Dengan terus berlatih, pihaknya berharap agar para pemain selalu
siap menghadapi situasi apapun.
"Manajemen juga akan penuhi
seluruh hak pemain, mereka sudah menjadi bagian dari tim dan loyal pada
PSIS. Sembari persiapan, kami masih menunggu hasil investigasi, siapa
tahu ada kabar baik untuk PSIS," kata pria yang juga pengacara
tersebut.[rza]
0 Komentar untuk "Sanksi Komdis PSSI Dinilai Terlalu Berat"